Jika Anda membaca di sebuah dinding ruang yang ber-AC "Dilarang Merokok!", ternyata bukan hanya tempelan belaka. Mereka mengira larangan itu karena di dalam ruangan ber AC tidak ada ventilasi udaranya, alias jendela. Namun jika Anda teliti dengan cermat, dampak yang ditimbulkan dari merokok di ruangan ber AC jauh lebih besar hingga mengakibatkan kanker paru-paru hingga kematian. Apakah bagi si perokok apalagi bagi yang tak merokok tetapi berada di ruangan tersebut akan lebih fatal akibatnya.
ilustrasi Dilarang Merokok |
Proses itu berjalan cukup cepat untuk meracuni tubuh. Jauh lebih cepat dibandingkan merokok di ruangan tanpa AC. Secara teknis, Cara kerja AC adalah meniupkan udara melalui tabung pendingin. Bila kelembaban udara terlampau dingin, uap air dalam udara akan diembunkan dan tertinggal menjadi tetesan air di belakang mesin. Udara kering dan dingin lalu diembunkan melalui penapis debu dan bau ke dalam ruangan. Untuk membantu sirkulasi udara, AC memanfaatkan kipas angin.
Secara ilmiah, AC mengandung gas freon. Tanpa gas freon, proses pendinginan ruangan tidak akan maksimal. Freon atau bahasa kimianya disebut clorodifluoromethane yang ada pada AC ini ditemukan secara tak sengaja oleh Henry Du Pont, seorang ilmuwan yang mengembangkan senjata kimia untuk digunakan pada Perang Dunia ke dua.
Awalnya, senjata kimia yang saat itu beredar belum juga memuaskan Du Pont, sehingga ia bereksperimen membuat senjata super maut dengan menggabungkan berbagai gas-gas mematikan. Saat alat itu dipresentasikan dengan memasukan para tahanan di kamar gas dan diberi gas hasil percobaanya, para tahanan itu tidak tewas.
Karena malu, ia pun mengambil sisa gas ciptaannya lalu disemprotkan sembarangan. Anehnya, objek yang disemprotkan gas itu justru menjadi es atau membeku. Dari sinilah ia tau gas ciptaannya saling menetralisir satu sama lain dan bisa digunakan untuk mendinginkan. Ia pun menyempurnakannya menjadi gas pendingin.
Namun, gas tersebut memiliki kelemahan, karena gas tersebut juga bisa berpisah lagi. Bila terkena panas, gas tersebut menjelma menjadi gas beracun dan kembali menjadi gas mematikan sesuai sifat awalnya. Berangkat dari sanalah mengapa ruangan ber-AC harus steril dari pembakaran rokok, karena panas rokok cukup untuk membuat gas freon terurai alias bisa menjadi mematikan. So, orang yang berada di ruangan AC yang rata-rata tertutup bisa mati keracunan. Jadi berpikir dewasa dan bijak ya bagi para perokok di luar sana.
Secara ilmiah, AC mengandung gas freon. Tanpa gas freon, proses pendinginan ruangan tidak akan maksimal. Freon atau bahasa kimianya disebut clorodifluoromethane yang ada pada AC ini ditemukan secara tak sengaja oleh Henry Du Pont, seorang ilmuwan yang mengembangkan senjata kimia untuk digunakan pada Perang Dunia ke dua.
Awalnya, senjata kimia yang saat itu beredar belum juga memuaskan Du Pont, sehingga ia bereksperimen membuat senjata super maut dengan menggabungkan berbagai gas-gas mematikan. Saat alat itu dipresentasikan dengan memasukan para tahanan di kamar gas dan diberi gas hasil percobaanya, para tahanan itu tidak tewas.
Karena malu, ia pun mengambil sisa gas ciptaannya lalu disemprotkan sembarangan. Anehnya, objek yang disemprotkan gas itu justru menjadi es atau membeku. Dari sinilah ia tau gas ciptaannya saling menetralisir satu sama lain dan bisa digunakan untuk mendinginkan. Ia pun menyempurnakannya menjadi gas pendingin.
Namun, gas tersebut memiliki kelemahan, karena gas tersebut juga bisa berpisah lagi. Bila terkena panas, gas tersebut menjelma menjadi gas beracun dan kembali menjadi gas mematikan sesuai sifat awalnya. Berangkat dari sanalah mengapa ruangan ber-AC harus steril dari pembakaran rokok, karena panas rokok cukup untuk membuat gas freon terurai alias bisa menjadi mematikan. So, orang yang berada di ruangan AC yang rata-rata tertutup bisa mati keracunan. Jadi berpikir dewasa dan bijak ya bagi para perokok di luar sana.
Merokok memang diperbolehkan tapi tetap tak boleh merugikan orang lain dan mengerti lokasi yang tepat bukan?
Baca Juga :
Mau Berhenti Merokok? Nih Kiatnya...
Baca Juga :
Mau Berhenti Merokok? Nih Kiatnya...
0 komentar:
Post a Comment