Ada yang masih ingat ga ya dengam permainan ini? |
Seiring
dengan berjalannya waktu dan perubahan jaman, kini permainan permainan
yang dulu sering kita mainkan waktu kecil telah mulai terlupakan.. Bisa
dilihat secara nyata bahwa kenyataannya anak kecil jaman sekarang sudah
mulai bermain dengan hal hal yang berbau tekhnologi.. Seperti Internet,
Game Online, PC Game bahkan Jejaring Sosial.
Berikut rangkuman permainan tradisional yang sudah jarang di mainkan terutama oleh anak-anak di jaman sekarang.
1. Petak Umpet
Petak umpet adalah sejenis permainan yang bisa dimainkan oleh minimal 2 orang, namun jika semakin banyak akan semakin seru.
Cara Bermain:
Dimulai
dengan Hompimpa untuk menentukan siapa yang menjadi "kucing" (berperan
sebagai pencari teman-temannya yang bersembunyi). Si kucing ini nantinya
akan memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai 10, biasanya
dia menghadap tembok, pohon atau apasaja supaya dia tidak melihat
teman-temannya bergerak untuk bersembunyi (tempat jaga ini memiliki
sebutan yang berbeda di setiap daerah, contohnya di beberapa daerah di
Jakarta ada yang menyebutnya INGLO, di daerah lain menyebutnya BON dan
ada juga yang menamai tempat ituHONG). Setelah hitungan sepuluh (atau
hitungan yang telah disepakati bersama, misalnya jika wilayahnya
terbuka, hitungan biasanya ditambah menjadi 15 atau 20) dan setelah
teman-temannya bersembunyi, mulailah si "kucing" beraksi mencari
teman-temannya tersebut.
Jika si "kucing" menemukan temannya, ia akan menyebut nama temannya sambil menyentuh INGLO atau BON atau HONG, apabila hanya meneriakkan namanya saja, maka si "kucing" dianggap kalah dan mengulang permainan dari awal. Apabila Yang seru adalah, pada saat si "kucing" bergerilya menemukan teman-temannya yang bersembunyi, salah satu anak (yang statusnya masih sebagai "target operasi" atau belum ditemukan) dapat mengendap-endap menuju INGLO, BON atau HONG, jika berhasil menyentuhnya, maka semua teman-teman yang sebelumnya telah ditemukan oleh si "kucing" dibebaskan, alias sandera si "kucing" dianggap tidak pernah ditemukan, sehingga si "kucing" harus kembali menghitung dan mengulang permainan dari awal.
Permainan selesai setelah semua teman ditemukan. Dan yang pertama ditemukanlah yang menjadi kucing berikutnya.
2. Benteng
Benteng
adalah permainan yang dimainkan oleh dua grup, masing-masing terdiri
dari 4 sampai dengan 8 orang. Masing-masing grup memilih suatu tempat
sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batu atau pilar sebagai
'benteng'.
Cara Bermain:
Tujuan
utama permainan ini adalah untuk menyerang dan mengambil alih 'benteng'
lawan dengan menyentuh tiang atau pilaryang telah dipilih oleh lawan
dan meneriakkan kata benteng. Kemenangan juga bisa diraih dengan
'menawan' seluruh anggotalawan dengan menyentuh tubuh mereka. Untuk
menentukan siapa yang berhak menjadi 'penawan' dan yang 'tertawan'
ditentukan dariwaktu terakhir saat si 'penawan' atau 'tertawan'
menyentuh 'benteng' mereka masing-masing.
Orang yang paling dekat waktunya ketika menyentuh bentengberhak menjadi 'penawan' dan bisa mengejar dan menyentuhanggota lawan untuk menjadikannya tawanan. Tawanan biasanya ditempatkan di sekitar benteng musuh. Tawanan juga bisa dibebaskan bila rekannya dapat menyentuh dirinya.
Dalam permainan ini, biasanya masing - masing anggota mempunyai tugas seperti 'penyerang', 'mata - mata, 'pengganggu', dan penjaga'benteng'. Permainan ini sangat membutuhkan kecepatan berlari dan juga kemampuan strategi yang handal.
3. Egrang
Egrang
atau jangkungan adalah galah atau tongkat yang digunakan seseorang agar
bisa berdiri dalam jarak tertentu di atas tanah. Egrang berjalan adalah
egrang yang diperlengkapi dengan tangga sebagai tempat berdiri, atau
tali pengikat untuk diikatkan ke kaki, untuk tujuan berjalan selama naik
di atas ketinggian normal. Di dataran banjir maupun pantaiatau tanah
labil, bangunan sering dibuat di atas jangkungan untuk melindungi agar
tidak rusak oleh air, gelombang, atau tanah yang bergeser. Jangkungan
telah dibuat selama ratusan tahun[1].
Egrang di Indonesia biasa dimainkan ataupun dilombakan saat peringatan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus. Egrang dengan versi lain juga dimainkan pada saat upacara sunatan.
4. Boi-Boian
Permainan tradisonal dengan total lima sampai sepuluh orang.
Cara Bermain":
Model
permainannya yaitu menyusun lempengan batu, biasanya diambil dari
pecahan genting atau pocelen yang berukuran relatif kecil. Bolanya
bervariasi, biasanya terbuat dari buntalan kertas yang dilapisi plastik,
empuk dan tidak keras, sehingga tidak melukai. Satu orang sebagai
penjaga lempengan, yang lainnya kemudian bergantian melempar tumpukan
lempengan itu dengan bola sampai roboh semua. Setelah roboh maka penjaga
harus mengambil bola dan melemparkannya ke anggauta lain yang melempar
bola sebelumnya. Yang terkena lemparan bola yang gatian menjadi penjaga
lempengannya.
5. Kelereng
Kelereng
dengan berbagai sinonim gundu, keneker, kelici, guli adalah bola kecil
dibuat dari tanah liat, marmer atau kaca untuk permainan anak-anak.
Ukuran kelereng sangat bermacam-macam. Umumnya ½ inci (1.25 cm) dari
ujung ke ujung. Kelereng kadang-kadang dikoleksi, untuk tujuan nostalgia
dan warnanya yang estetik.
Cara Bermain:
Bentuk
permainan yang biasa dimainkan adalah main porces. Cara permainannya
dengan menggambar segitiga sama kaki ditanah kemudian masing-masing
pemain meletakkan sebuah kelerengnya diatas gambaran segitiga tersebut.
Buah pasangan namanya, buah kelereng yang dipertaruhkan. Peserta,
tergantung jumlah pemain. Biasanya paling sedikit tiga pemain dan paling
banyak idealnya enam pemain. Kalau lebih dari itu dibuat dua kelompok.
Permainan dimulai dengan cara masing-masing pemain menggunakan sebuah
kelereng sebagai gacoannya lalu melempar buah pasangan tersebut dari
jarak dua atau tiga meter .Pemain secara bergantian melempar sesuai
urutan berdasarkan hasil undian dengan adu sut jari tangan Pelemparan
gaco dilakukan dengan membidik dan melempar keras dengan maksud mengenai
buah pasangan atau agar hasil lemparan mendarat dilapangan permainan
terjauh.
Selanjutnya yang mengawali permainan adalah siapa yang berhasil mengenai buah pasangan, dialah mendapat giliran pertama.. Kalau tidak ada yang mengenai buah pasangan ,maka yang mulai bermain adalah gacoannya yang terjauh. Pemain harus berusaha menghabiskan buah pasangan diporces pada saat giliran bermain. Ada yang sekali giliran main sudah mampu menghabiskan semua buah pasangan. Tanda dia pemain yang terampil. Berbagai taktik untuk menang dilakukan ,antara lain kalau tidak mau memburu gacoan lawan , maka pilihannya adalah menembakkan gacoan ketempat yang kosong untuk disembunyikan agar tidak dapat dimatikan oleh lawan-lawan main. Pemain yang mampu menghabiskan buah pasangan terakhir dilanjutkan berburu menembak gacoan lawan . Pemain yang gacoannya kena tembak maka gacoannya mati ,selesailah permainannya pada game tersebut.
6. Gatrik
Gatrik
atau Tak Kadal pada masanya pernah menjadi permainan yang populer di
Indonesia. Merupakan permainan kelompok, terdiri dari dua kelompok.
Cara Bermain:
Permainan
ini menggunakan alat dari dua potongan bambu yang satu menyerupai
tongkat berukuran kira kira 30 cm dan lainnya berukuran lebih kecil.
Pertama potongan bambu yang kecil ditaruh di antara dua batu lalu
dipukul oleh tongkat bambu, diteruskan dengan memukul bambu kecil
tersebut sejauh mungkin, pemukul akan terus memukul hingga beberapa kali
sampai suatu kali pukulannya tidak mengena/luput/meleset dari bambu
kecil tersebut. Setelah gagal maka orang berikutnya dari kelompok
tersebut akan meneruskan. Sampai giliran orang terakhir. Setelah selesai
maka kelompok lawan akan memberi hadiah berupa gendongan dengan patokan
jarak dari bambu kecil yang terakhir hingga ke batu awal permainan
dimulai tadi. Makin jauh, maka makin enak digendong dan kelompok lawan
akan makin lelah menggendong.
7. Lompat Tali
Permainan
ini sudah tidak asing lagi tentunya, karena permainan lompat tali ini
bisa di temukan hampir di seluh indonesia meskipun dengn nama yang
berbeda-beda. permainan lompat tali ini biasanya identik dengan kaum
perempuan. tetapi juga tidak sedikit anak laki-laki yang ikut bermain.
Cara Bermain:
Permainan
lompat tali tergolong sederhana karena hanya melompati anyaman karet
dengan ketinggian tertentu. Jika pemain dapat melompati tali-karet
tersebut, maka ia akan tetap menjadi pelompat hingga merasa lelah dan
berhenti bermain. Namun, apabila gagal sewaktu melompat, pemain tersebut
harus menggantikan posisi pemegang tali hingga ada pemain lain yang
juga gagal dan menggantikan posisinya.
Ada
beberapa ukuran ketinggian tali karet yang harus dilompati, yaitu: (1)
tali berada pada batas lutut pemegang tali; (2) tali berada sebatas (di)
pinggang (sewaktu melompat pemain tidak boleh mengenai tali karet sebab
jika mengenainya, maka ia akan menggantikan posisi pemegang tali; (3)
posisi tali berada di dada pemegang tali (pada posisi yang dianggap
cukup tinggi ini pemain boleh mengenai tali sewaktu melompat, asalkan
lompatannya berada di atas tali dan tidak terjerat); (4) posisi tali
sebatas telinga; (5) posisi tali sebatas kepala; (6) posisi tali satu
jengkal dari kepala; (7) posisi tali dua jengkal dari kepala; dan (8)
posisi tali seacungan atau hasta pemegang tali.
8. Ular Naga
Ular
Naga adalah satu permainan berkelompok yang biasa dimainkan di luar
rumah di waktu sore dan malam hari. Tempat bermainnya di tanah lapang
atau halaman rumah yang agak luas. Lebih menarik apabila dimainkan di
bawah cahaya rembulan. Pemainnya biasanya sekitar 5-10 orang, bisa juga
lebih, anak-anak umur 5-12 tahun (TK - SD).
Cara Bermain:
Anak-anak
berbaris bergandeng pegang 'buntut', yakni anak yang berada di belakang
berbaris sambil memegang ujung baju atau pinggang anak yang di mukanya.
Seorang anak yang lebih besar, atau paling besar, bermain sebagai
"induk" dan berada paling depan dalam barisan. Kemudian dua anak lagi
yang cukup besar bermain sebagai "gerbang", dengan berdiri berhadapan
dan saling berpegangan tangan di atas kepala. "Induk" dan "gerbang"
biasanya dipilih dari anak-anak yang tangkas berbicara, karena salah
satu daya tarik permainan ini adalah dalam dialog yang mereka lakukan.
Barisan akan bergerak melingkar kian kemari, sebagai Ular Naga yang berjalan-jalan dan terutama mengitari "gerbang" yang berdiri di tengah-tengah halaman, sambil menyanyikan lagu. Pada saat-saat tertentu sesuai dengan lagu, Ular Naga akan berjalan melewati "gerbang". Pada saat terakhir, ketika lagu habis, seorang anak yang berjalan paling belakang akan 'ditangkap' oleh "gerbang".
Setelah itu, si "induk" --dengan semua anggota barisan berderet di belakangnya-- akan berdialog dan berbantah-bantahan dengan kedua "gerbang" perihal anak yang ditangkap. Seringkali perbantahan ini berlangsung seru dan lucu, sehingga anak-anak ini saling tertawa. Sampai pada akhirnya, si anak yang tertangkap disuruh memilih di antara dua pilihan, dan berdasarkan pilihannya, ditempatkan di belakang salah satu "gerbang".
Permainan akan dimulai kembali. Dengan terdengarnya nyanyi, Ular Naga kembali bergerak dan menerobos gerbang, dan lalu ada lagi seorang anak yang ditangkap. Perbantahan lagi. Demikian berlangsung terus, hingga "induk" akan kehabisan anak dan permainan selesai. Atau, anak-anak bubar dipanggil pulang orang tuanya karena sudah larut malam.
9. Engklek
Permainan
engklek merupakan permainan tradisional lompat–lompatan pada
bidang–bidang datar yang digambar diatas tanah, dengan membuat gambar
kotak-kotak kemudian melompat dengan satu kaki dari kotak satu kekotak
berikutnya.
Permainan
engklek biasa dimainkan oleh 2 sampai 5 anak perempuan dan dilakukan di
halaman. Namun, sebelum kita memulai permainan ini kita harus mengambar
kotak-kotak di pelataran semen, aspal atau tanah, menggambar 5 segi
empat dempet vertikal kemudian di sebelah kanan dan kiri diberi lagi
sebuah segi empat.
Cara Bermain:
- Semua pemain melakukan hompimpa yang menang berhak melakukan permaian terlebih dahulu. Pemain pertama melemparkan gaco (pecahan enternit di kotak nomor satu). Saat melemparkannya tidak boleh melebihi kotak yang telah disediakan jika melebihi maka dinyatakan gugur.
- Pemain Pertama melompat dengan satu kaki(engklek), dari kotak 1 sampai kotak 6 kemudian berhenti sejenak di kotak A kemudian kembali lagi dengan mengabil gaco yang ada di kotak satu dengan posisi kaki satu masih diangkat.
- Setelah itu pemain melemparkan gaco tersebut sampai ke kotak 2 jika keluar dari kotak 2 maka pemain dinyatakan gugur dan diganti oleh pemain berikutnya.
- Begitu seterusnya sampai semua kotak sudah dilempar dengan gaco. Pergiliran dilakukan jika pemain pelempar gaco melewati sasaran, atau menampak dua kaki dikotak 1,2,3,4,5,6 dan berhenti sejenak di kotak A kemudian lompat lagi di kotak 3 dan berhenti di kotak 2 untuk mengambil gaco di kotak 1.
- Jika gaco berada dikotak 2 maka pemain mengambilnya di kotak 3, jika gaco berada di kotak 4, 5 dan 6 maka pemain mengambilnya di kotak A.
- Kemudian jika semua telah dilakukan oleh semua pemain maka pemain melemparkan gaco dengan membelakangi engkleknya jika pas pada kotak yang dikehendaki maka kota itu akan menjadi rumahnya maka boleh berhenti dikotak tersebut seperti pada kotak A tapi hanya berlaku pada pemain yang menang pada permaian tersebut begitu seterusnya sampi kotak-kotak mulai dari angka 1 sampai 6 menjadi milik para pemain. Jika senua telah dimiliki oleh sang pemain maka permainan dinyatakan telah selesai.
- Pemenang adalah pemain yang paling banyak memiliki rumah dari kotak-kotak pada engklek yang digambar.
10. Congklak
Congkak
adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam
nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang
kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala
digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan.
Cara Bermain:
Permainan
congklak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan
papan yang dinamakan papan congklak dan 98 (14 x 7) buah biji yang
dinamakan biji congklak atau buah congklak. Umumnya papan congklak
terbuat dari kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang
kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan
congklak terdapat 16 buah lobang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang
saling berhadapan dan 2 lobang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lobang
kecil di sisi pemain dan lobang besar di sisi kananya dianggap sebagai
milik sang pemain.
Pada awal permainan setiap lobang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain yang berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lobang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lobang di sebelah kanannya dan seterusnya. Bila biji habis di lobang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bila habis di lobang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lobang kecil di sisinya. Bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lobang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.
Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat dimabil (seluruh biji ada di lobang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.
11. Pletokan
Pletokan
dibuat dari bambu, panjang 30 cm dengan diameter 1-1/2 cm. Bambu
dipilih yang kuat dan tua supaya tidak cepat pecah. Bambu dibagi dua.
Untuk penyodok, bambu diraut bundar sesuai dengan lingkaran laras dan
bagian pangkal dibuat pegangan sekitar 10 cm. Potongan bambu yang lain,
ujungnya ditambahkan daun pandan atau daun kelapa yang dililit membentuk
kerucut supaya suaranya lebih nyaring. Peluru dibuat dari kertas yang
dibasahkan, kembang, atau pentil jambu air. Peluru dimasukkan ke lubang
laras sampai padat lalu disodok.
Peralatan yang dibutuhkan berupa bambu diameter 1 atau 1,5 cm dan panjang 30-40 cm sebagai laras bedil (bentuk pipa) dan sebagai tolak adalah batangan belahan bambu yang dihaluskan. Sebagai peluru: bunga jambu air, kertas, daun-daunan dan sejenisnya.
Cara Bermain:
Cara
menembak adalah pertama peluru dimasukkan dengan batang penolak sampai
ke ujung laras. Peluru kedua dimasukkan dan ditolak dengan batang
penolak. Peluru kedua ini mempunyai dobel fungsi. Fungsi pertama sebagai
klep pompa untuk menekan peluru pertama yang akan ditembakkan. Fungsi
kedua menjadi peluru yang disiapkan untuk ditembakkan berikutnya.
Tembakan ini akan menimbulkan bunyi pletok dan peluru terlontar ± 5
meter dan relatif lurus. Permainan ini dapat sebagai sarana
perang-perangan.
12. Bola Bekel
Permainan
bekel umumnya dimainkan oleh anak-anak perempuan tapi permainan ini
juga bisa dimainkan oleh anak laki-laki. Bekel merupakan permainan
melontarkan bola ke atas dan menangkapnya kembali. Tetapi pada saat
bersamaan harus mengambil atau mengubah posisi biji-biji yang ada sesuai
peraturan tingkat kesulitan yang dijalankan.
13. Gasing
Gasing
/ Gangsing / Panggal adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan
berkesetimbangan pada suatu titik. Gasing merupakan mainan tertua yang
ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali.
Cara Bermain:
Cara memainkan gasing, tidaklah sulit. Yang penting, pemain gasing tidak boleh ragu-ragu saat melempar gasing ke tanah.
Cara:
1. Gasing di pegang di tangan kiri, sedangkan tangan kanan memegang tali.
2. Lilitkan tali pada gasing, mulai dari bagian paksi sampai bagian badan gasing. lilit kuat sambil berputar.
14. Layangan
Layang-layang,
layangan, atau wau (di sebagian wilayah Semenanjung Malaya) merupakan
lembaran bahan tipis berkerangka yang diterbangkan ke udara dan
terhubungkan dengan tali ataubenang ke daratan atau pengendali.
Layang-layang memanfaatkan kekuatan hembusan anginsebagai alat
pengangkatnya. Dikenal luas di seluruh dunia sebagai alat permainan,
layang-layang diketahui juga memiliki fungsi ritual, alat bantu
memancing atau menjerat, menjadi alat bantu penelitian ilmiah, serta
media energi alternatif.
15. Main Bola
Permainan
ini sama seperti permainan sepak bola pada umumnya.. Yang membedakan
adalah jumlah pemain dari masing masing tim yang kadang seadanya.
Peraturan yang ada dalam permainan juga tidak terikat alias tergantung
kesepakatan bersama. Sekarang sudah mulai jarang terlihat anak anak
kecil yang bermain bola karena sudah jarangnya lapangan luas terutama di
kota kota besar.
16. Monopoli
Monopoli
adalah salah satu permainan papan yang paling terkenal di dunia. Tujuan
permainan ini adalah untuk menguasai semua petak di atas papan melalui
pembelian, penyewaan dan pertukaran properti dalam sistem ekonomi yang
disederhanakan.
Cara Bermain:
Setiap
pemain melemparkan dadu secara bergiliran untuk memindahkan bidaknya,
dan apabila ia mendarat di petak yang belum dimiliki oleh pemain lain,
ia dapat membeli petak itu sesuai harga yang tertera. Bila petak itu
sudah dibeli pemain lain, ia harus membayar pemain itu uang sewa yang
jumlahnya juga sudah ditetapkan.
17. Gamebot
Permainan
ini sangat terkenal hampir di setiap SD di seluruh Indonesia para era
di bawah tahun 2000. Nama sebenarnya dari permainan ini adalah Gameboy
Cuma entah kenapa disini lebih terkenal dengan sebutan Gamebot. Uniknya
game ini disewakan ditiap sekolah oleh abang abang yang jika waktu
bermain kita telah habis maka si abang pemilik gamebot akan menarik tali
yang terikat pada gamebot yang artinya gamebot tersebut harus disimpan.
18. Tamagotchi
Binatang
kesayagnan bernama Tamagotchi muncul di atas pemandangan konsol
permainan. Pemilik menikmati permainanya dengan memelihara Tamagotchi
itu, misalnya memberi makanan, membersihkan kamar Tamagotchi, bermain
dengan Tamagotchi ddl.
Tamagotchi dalam keadaan menyenangkan waktu
berkomunikasi dengan baik. Tetapi Tamagotchi menjadi marah kalau
pemelihara meleleikan pemeliharaan. Keadaan terburuk, Tamagotchi bisa
mati pun. Dengan memelihara seperti ini, Tamagotchi mengubah bentuk diri
ke "Oyajitch (Tamagatchi berbentuk Oyaji)", "Nyorotchi (Tamagotchi
berbentuk ular)" dan lain-lain yang sifatnya dan bentuknya
bermacam-macam. Bagaimana Tamagitchi mengubah diri dipengaruhkan oleh
cara pemeliharaan, berat badannya dan suasana hatinya. Lain-lainnya,
konsol permainan ini bisa dipakai untuk arloji saja.
19. BEPE alias Boneka Kertas
Jenis
mainan ini menjadi mainan wajib anak anak perempuan era tahun 2000 ke
bawah.. Bentuknya bermacam macam, ada yang Barbie, Sailormoon, malah
Tokoh Disney pun ada..
20. Tazos
Tazos
adalah mainan anak berupa disk kecil yang biasanya bergambar
tokoh-tokoh kartun anak-anak. Tazos pertama kali dibuat oleh Frito-Lay,
yaitu sebuah perusahaan yang merupakan anak perusahaan dari Pepsi Ltd
yang berada di Amerika.
Tazos
dibuat sebagai mainan hadiah snack ringan pada masa itu (walaupun ada
yang menjual tazos secara terpisah). bagi anak-anak, mengoleksi tazos
adalah satu hal yang sangat menarik, hal ini kemudian memicu kenaikan
penjualan produk-produk yang memberikan hadiah tazos pada setiap
penjualanya.
Karna
kesuksesanya itulah maka kemudian tazos menjadi senjata ampuh untuk
meningkatkan penjualan produk anak-anak, bahkan di tahun 1992 , terjadi
invasi besar-besaran dimana tazos mulai dipakai di seluruh dunia,
termasuk Indonesia.
bentuk
Tazos sendiri sebetulnya bermacam-macam, mulai dari lingkaran, segi
delapan, sampai lingkaran bergerigi (bentuk inilah yang paling terkenal
di Indonesia). bahan dasar pembuatanya pun bermacam-macam. ada yang
dibuat dari plastik,seng, dan bahkan beberapa seri telah dihasilkan dari
karton atau aluminium (seperti Australian Yu-Gi-Oh! Metallix seri.
Tazos mulai menampilkan gambar-gambar karakter Looney Tunes, tetapi di
seluruh dunia juga fitur Pokémon, The Simpsons, Star Wars, AFL dan NRL,
Beyblades dan banyak lagi.
Tazos
bisa dikoleksi dengan membeli produk makanan yang meberi hadiah tazos,
atau dengan memainkanya (dimainkan dengan teman kita, jadi intinya kalo
kita menang, tazos teman kita menjadi milik kita).
Di Indonesia sendiri, tazos bisa didapatkan dengan membeli makanan ringan chiki.
Cara Bermain:
Berikut adalah beberapa cara memainkan tazos :
[*]Tembak sasaran
Dua pemain atau lebih mengumpulkan tazosnya dengan jumlah sesuai kesepakatan, kemudian tazos yang terkumpul ditumpuk menjadi satu, kemudian setiap pemain bergantian menembak tumpukan tazos tadi , barang siapa yang bisa mengenainya, maka tumpukan tazos itu menjadi miliknya
[*]Gambar atau logo
Setiap pemain memilih satu tazos jagoan, kemudian tazos dilempar. barang siapa yang tazosnya jatuh dalam posisi gambar berada di atas, maka dialah yang menang (cara permainan ini adalah yang paling sering dimainkan).
[*]Attack and defense
permainan ini membutuhkan sedikit pemikiran dan strategi, karna cara permainan ini hampir mirip dengan yu gi oh, jadi pada intinya kita mengolah tazos agar menjadi kombinasi tazos dengan nilai tertinggi (dihitung berdasarkan jumlah bintang yang tertera pada tazos).
original source
0 komentar:
Post a Comment