Pelaku usaha kecil-menengah memang sering sulit mempromosikan bisnisnya. Mereka harus mengeluarkan banyak uang untuk pasang iklan atau membuat situs. Kendala lain adalah minimnya pengetahuan akan teknologi informasi.
Hal tersebut menarik perhatian Google. Perusahaan yang bermarkas di Mountain View, Amerika Serikat ini menghadirkan Google Bisnisku bagi pelaku usaha keci dan menengah (UKM) di Indonesia. Layanan ini memungkinkan pebisnis mempromosikan usahanya secara gratis.
“Google Bisnisku sekaligus mendorong UKM di Indonesia untuk melek teknologi,” ujar Head of Small Medium Business Marketing Google Indonesia, Mira Sumanti, di Jakarta, dilansir tempo.co, Kamis, 7 Mei 2015.
Berdasarkan data Google, hanya 1 persen dari 55 juta UKM di Indonesia yang sudah menjalankan bisnis secara online. Padahal, kini dibutuhkan berbagai strategi dalam memperluas bisnis.
Google Bisnisku merupakan layanan yang terintegrasi dengan aplikasi mesin pencari Google, Google Maps, dan Google+. Usaha yang sudah terdaftar di Google Bisnisku akan otomatis muncul di tiga aplikasi tersebut.
Cara mendaftar dapat melalui komputer atau perangkat bergerak. Pertama adalah memilih kategori usaha, yang terdiri dari lokasi, area layanan, dan merek.
Lokasi dipilih jika usaha berupa tempat yang dikunjungi orang, contohnya restoran. Area layanan untuk usaha di bidang jasa. Sedangkan merek untuk usaha yang mengutamakan merek, antara lain produk dan grup band.
Kedua, mengisi data mengenai bisnis dan men-submit data. Google kemudian memverifikasi keabsahan bisnis, mulai dari nama hingga lokasi.
Jika disetujui, Google akan mengirimkan kode verifikasi melalui pos. Kode dibutuhkan untuk mengaktifkan akun Google Bisnisku. “Kami mengirim kode lewat pos untuk memastikan penerima adalah orang yang mendaftar,” ucap Mira.
Google mengadakan diskusi dan pelatihan di beberapa kota untuk mensosialisasikan Google Bisnisku, antara lain Jakarta, Makassar, Surabaya, dan Denpasar. Menurut Mira, sejak meluncur di Tanah Air pada 2014, Google Bisnisku mendapat sambutan positif. Sayangnya dia enggan menyebutkan jumlah UKM yang sudah berpartisipasi. “Targetnya 2 juta UKM berbisnis online di akhir 2017,” kata dia.
UKM yang sudah memiliki akun Google Bisnisku adalah Burgreens, Paviliun 28, dan Kutakatik. Ketiganya berbasis di Jakarta.
Hal tersebut menarik perhatian Google. Perusahaan yang bermarkas di Mountain View, Amerika Serikat ini menghadirkan Google Bisnisku bagi pelaku usaha keci dan menengah (UKM) di Indonesia. Layanan ini memungkinkan pebisnis mempromosikan usahanya secara gratis.
“Google Bisnisku sekaligus mendorong UKM di Indonesia untuk melek teknologi,” ujar Head of Small Medium Business Marketing Google Indonesia, Mira Sumanti, di Jakarta, dilansir tempo.co, Kamis, 7 Mei 2015.
Berdasarkan data Google, hanya 1 persen dari 55 juta UKM di Indonesia yang sudah menjalankan bisnis secara online. Padahal, kini dibutuhkan berbagai strategi dalam memperluas bisnis.
Google Bisnisku merupakan layanan yang terintegrasi dengan aplikasi mesin pencari Google, Google Maps, dan Google+. Usaha yang sudah terdaftar di Google Bisnisku akan otomatis muncul di tiga aplikasi tersebut.
Cara mendaftar dapat melalui komputer atau perangkat bergerak. Pertama adalah memilih kategori usaha, yang terdiri dari lokasi, area layanan, dan merek.
Lokasi dipilih jika usaha berupa tempat yang dikunjungi orang, contohnya restoran. Area layanan untuk usaha di bidang jasa. Sedangkan merek untuk usaha yang mengutamakan merek, antara lain produk dan grup band.
Kedua, mengisi data mengenai bisnis dan men-submit data. Google kemudian memverifikasi keabsahan bisnis, mulai dari nama hingga lokasi.
Jika disetujui, Google akan mengirimkan kode verifikasi melalui pos. Kode dibutuhkan untuk mengaktifkan akun Google Bisnisku. “Kami mengirim kode lewat pos untuk memastikan penerima adalah orang yang mendaftar,” ucap Mira.
Google mengadakan diskusi dan pelatihan di beberapa kota untuk mensosialisasikan Google Bisnisku, antara lain Jakarta, Makassar, Surabaya, dan Denpasar. Menurut Mira, sejak meluncur di Tanah Air pada 2014, Google Bisnisku mendapat sambutan positif. Sayangnya dia enggan menyebutkan jumlah UKM yang sudah berpartisipasi. “Targetnya 2 juta UKM berbisnis online di akhir 2017,” kata dia.
UKM yang sudah memiliki akun Google Bisnisku adalah Burgreens, Paviliun 28, dan Kutakatik. Ketiganya berbasis di Jakarta.
Burgreens adalah restoran yang menyajikan menu organik. Paviliun 28 adalah restoran bertema kuliner sinema yang memadukan rumah makan dengan bioskop mini. Sedangkan Kutakatik adalah kelas seni untuk anak.
0 komentar:
Post a Comment