Keberadaan umat muslim kerap disebut sebagai teroris semenjak kejadian pemboman Gedung WTC September 2001 silam. Namun, ini ternyata tidak berlaku pada umat muslim Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya umat muslim Indonesia yang sukses berbisnis di Amerika Serikat.
Presiden Nusantara Foundation AS menyebut, pebisnis muslim asal Indonesia terkenal dapat menjaga amanah di mata masyarakat Amerika. Ini merupakan kelebihan yang diberikan Indonesia untuk sukses wirausaha muslim di Negeri Paman Sam.
"Amerika melihat Indonesia sebagai sebuah partner yang strategis, terutama dari segi keamanan, dan Indonesia bisa memainkan peran ke depan," ujar Imam Shamsi Ali, di Jakarta, seperti di lansir merdeka.com(05/05/2015).
Selain itu, dimata rakyat Amerika, pebisnis Indonesia dinilai dapat menjaga api amarah atau emosi sebagai bentuk realisasi ajaran Nabi Muhammad SAW.
Hal itu yang tidak dimiliki oleh negara muslim lainnya seperti Timur Tengah. "Potensi orang Indonesia yang tidak suka marah, tidak cepat meledak orang seperti Timur Tengah sehingga punya kesempatan."
Melihat kenyataan ini, Shamsi Ali optimis Indonesia memiliki potensi bisnis yang besar di Amerika. Namun sayangnya, terkadang rakyat Indonesia masih kesulitan karena proses birokrasi yang masih berbelit. "Indonesia negara besar dari segi geografis dan penduduk, dan ideologi. Amerika akan jadi partner yang berpotensi untuk peluang bisnis," ungkapnya.
Shamsi Ali menyebut, selain bergerak di bidang kuliner, pebisnis muslim Indonesia juga terkenal keahliannya di bidang TI (Teknologi Informasi). Ini terbukti dari banyaknya umat muslim Indonesia yang bekerja di perusahaan ternama di Amerika Serikat.
"Indonesia membuat kualitas produk yang diakui Amerika. Di sana, muslim Indonesia terkenal sebagai bisnis TI, kehebatan dalam bidang TI," katanya.
Menurutnya, kemampuan yang dimiliki orang Indonesia tak kalah dengan warga Amerika. Sehingga di negara tersebut banyak bermunculan sumber daya manusia asal Indonesia yang bekerja di website terkenal di dunia sekalipun. "Jadi banyak bekerja di Yahoo, Google itu orang Islam asal Indonesia."
Dia memperkirakan bukan hanya pebisnis bidang TI saja yang nantinya dapat bekerja di Amerika, tetapi semua bidang akan tumpah ruah di Amerika Serikat. "Saya kira semua bidang banyak dokter, insinyur," ungkapnya.
Bahkan dirinya berani mengatakan orang muslim asal Indonesia mampu menjadi motor penggerak di Amerika. Pasalnya, pebisnis Indonesia terkenal dengan sikap yang tak mau pasrah. "Potensi sangat besar, sekarang 5-10 datang terus dan memegang peranan kunci di Amerika," tutup dia.
Presiden Nusantara Foundation AS menyebut, pebisnis muslim asal Indonesia terkenal dapat menjaga amanah di mata masyarakat Amerika. Ini merupakan kelebihan yang diberikan Indonesia untuk sukses wirausaha muslim di Negeri Paman Sam.
"Amerika melihat Indonesia sebagai sebuah partner yang strategis, terutama dari segi keamanan, dan Indonesia bisa memainkan peran ke depan," ujar Imam Shamsi Ali, di Jakarta, seperti di lansir merdeka.com(05/05/2015).
Selain itu, dimata rakyat Amerika, pebisnis Indonesia dinilai dapat menjaga api amarah atau emosi sebagai bentuk realisasi ajaran Nabi Muhammad SAW.
Hal itu yang tidak dimiliki oleh negara muslim lainnya seperti Timur Tengah. "Potensi orang Indonesia yang tidak suka marah, tidak cepat meledak orang seperti Timur Tengah sehingga punya kesempatan."
Melihat kenyataan ini, Shamsi Ali optimis Indonesia memiliki potensi bisnis yang besar di Amerika. Namun sayangnya, terkadang rakyat Indonesia masih kesulitan karena proses birokrasi yang masih berbelit. "Indonesia negara besar dari segi geografis dan penduduk, dan ideologi. Amerika akan jadi partner yang berpotensi untuk peluang bisnis," ungkapnya.
Shamsi Ali menyebut, selain bergerak di bidang kuliner, pebisnis muslim Indonesia juga terkenal keahliannya di bidang TI (Teknologi Informasi). Ini terbukti dari banyaknya umat muslim Indonesia yang bekerja di perusahaan ternama di Amerika Serikat.
"Indonesia membuat kualitas produk yang diakui Amerika. Di sana, muslim Indonesia terkenal sebagai bisnis TI, kehebatan dalam bidang TI," katanya.
Menurutnya, kemampuan yang dimiliki orang Indonesia tak kalah dengan warga Amerika. Sehingga di negara tersebut banyak bermunculan sumber daya manusia asal Indonesia yang bekerja di website terkenal di dunia sekalipun. "Jadi banyak bekerja di Yahoo, Google itu orang Islam asal Indonesia."
Dia memperkirakan bukan hanya pebisnis bidang TI saja yang nantinya dapat bekerja di Amerika, tetapi semua bidang akan tumpah ruah di Amerika Serikat. "Saya kira semua bidang banyak dokter, insinyur," ungkapnya.
Bahkan dirinya berani mengatakan orang muslim asal Indonesia mampu menjadi motor penggerak di Amerika. Pasalnya, pebisnis Indonesia terkenal dengan sikap yang tak mau pasrah. "Potensi sangat besar, sekarang 5-10 datang terus dan memegang peranan kunci di Amerika," tutup dia.
0 komentar:
Post a Comment